Rabu, 05 Desember 2012

sejarah jembatan siak sri indra pura


Jembatan Siak Tengku Agung Sultanah Latifah (TASL) bukanlah jembatan sembarang jembatan. Jembatan Tengku Agung Sultanah Latifah adalah Sejarah Baru Kepariwisataan Kabupaten Siak dan Kepariwisataan Riau.

Mari kita lihat kedaerah selain Siak - Riau, fungsi jembatan pada umumnya hanya sebatas sarana transportasi penghubung antara sebuah daerah yang dipisahkan atau dipotong oleh aliran sungai sehingga tidak memutus jalannya arus lalu lalang transportasi. Hal ini agak sedikit berbeda dengan “Jembatan Tengku Agung Sultanah Latifah” di Kota Siak Sri Indrapura, Kabupaten Siak -Propinsi Riau.

Jembatan Tengku Agung Sultanah Latifah telah menjadi salah satu Objek Wisata Kabupaten Siak, Riau. Inilah nilai plus Jembatan Tengku Agung Sultanah Latifah bagi sektor pariwisata di daerah Riau. "Titian Raksasa" ini selalu menjadi tempat yang diramai oleh pengunjung di setiap hari besar dan hari-hari libur yang lain.

Jembatan Siak, Tengku Agung Sultanah Latifah ini berada di Ibu Kota Kabupaten Siak Provinsi Riau nan membentang elok diatas Sungai Siak. “Sungai Pejantan” adalah julukan sungai ini di masa lampau. Jembatan yang didesain hingga usia lebih dari 100 tahun ini dibangun melalui sistem cable stayed, dengan konstruksi modern. Jembatan Siak dirancang sejak tahun 2001 oleh Tim Ahli dari ITB, memiliki panjang 1.196 meter, lebar 16,95 meter ditambah dua buah trotoar selebar 2,25 meter yang mengapit sisi kanan dan kiri jembatan. Ketinggian Jembatan Siak mencapai 23 meter di atas permukaan air Sungai Siak yang lebarnya mencapai sekitar 300 meter. Di atas jembatan berdiri dua menara setinggi masing- masing 80 meter yang dilengkapi dengan dua buah lift untuk menuju puncak menara. Kedepan dua menara tersebut nantinya akan menjadi “Point Value” di sektor wisata karena akan dibangun lokasi kafe sehingga pengunjung bisa menikmati keindahan panorama Kota Siak yang dilintasi sungai yang meliuk bak seekor naga.
Pemandangan Jembatan Siak Tengku Agung Sultanah Latifah Dimalam Hari
Pemandangan Jembatan Siak Tengku Agung Sultanah Latifah Dimalam Hari
Pembangunan Jembatan Siak dimulai sejak 27 Desember 2002 dengan biaya mencapai Rp. 277 miliar yang murni diambil dari dana APBD Kabupaten Siak. Jembatan yang diresmikan oleh Presiden SBY, Gubernur Riau Rusli Zainal, dan Bupati Siak Arwin AS ini diharapkan dapat mempercepat pembangunan di wilayah tersebut. Pengaruh jembatan ini sangat besar terhadap perkembangan Kabupaten Siak, baik dari segi ekonomi maupun dari segi wisata. Jembatan Sultanah Latifah ini kian memperkuat Siak sebagai daerah kunjungan wisata Riau karena selain Istana Kesultanan Siak jembatan ini juga banyak dikunjungi para wisatawan.

Mengingat wilayah Kabupaten Siak ini dibelah oleh sungai besar, maka keberadaan jembatan sangatlah berpengaruh bagi perkembangan kabupaten ini. Dan sejak Jembatan Sultanah Agung Latifah difungsikan jalur akses dari Siak menuju Pekanbaru maupun sebaliknya menjadi mudah, kita tidak perlu lagi menggunakan kapal penyeberangan atau melintasi sungai jika ingin melihat obyek-obyek wisata di sana. Sungai Siak sendiri terkenal sebagai sungai terdalam di Indonesia.

Pesona Jembatan Dan Browsing Internet Di Jembatan Tengku Agung Sultanah Latifah

Jembatan Tengku Agung Sultanah Latifah
Pesona Jembatan “Tengku Agung Sultanah Latifah” memang bak gadis cantik yang memikat setiap pria yang melihatnya, seakan tiada bosan mata mamandang keanggunannya dari tepian yang satu hingga ke pinggiran sungai lainnya. Biiasanya pengunjung yang datang dari luar kabupaten langsung berada di atas jembatan untuk berfoto atau memandangi panorama sungai yang meliuk seperti seekor naga, beserta aktifitas pelayaran di bawahnya.

Tidak cukup hanya sampai di situ, banyak alternatif untuk menikmati pesona jembatan ini, salah satunya adalah melihat jembatan dari lokasi “Turap”. Turap adalah bantaran sungai yang dibangun Pemda sepanjang pinggiran sungai Siak di seputaran Kota Siak Sri Indrapura. Sambil menikmati makanan dan minuman yang disajikan para pemilik kafe di lokasi Turap, Anda bisa melihat panorama Jembatan dari kejauhan. Di sore hari, jika beruntung, Anda akan mendapati Sunset. Kilauan air Siak yang berwarna keemasan diterpa sang surya semakin menambah indahnya sang jembatan.

Rupanya Pemda Siak masih memanjakan para wisatawan yang berada di sana. Ada banyak area HotSpot – Free Wifi Accses telah dipasang di sana. Salah satunya adalah yang berada di kawasan Turap. Bagi anda yang suka dunia maya, tinggal buka laptop, fungsikan Wifi-nya dan langsung bisa internetan. Jadi bak kata pepatah “Sekali merengkuh dayung dua-tiga pulau terlampaui.” Nikmati “gadis pujaan, putri mahkota kerajaan” Jembatan Tengku Agung Sultanah Latifah sambil berbincang ria dengan rekan, handai toland, atau kenalan baru di kejauhan sana -Jembatan Siak, Tengku Agung Sultanah Latifa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar